MERDEKA.COM. Sebuah satelit telah mengidentifikasi sinyal dari pulsa elektronik milik pesawat Malaysia Airlines MH370. Namun sinyal yang sempat mengeluarkan sinyal 'ping' itu tak tetap tak memberikan informasi tentang di mana letak pesawat itu sekarang berada.
Seperti dilansir dari thestar.com, Jumat (14/3), sinyal panggilan ping dari pesawat ke satelit itu awalnya memberi harapan untuk dibukanya sistem komunikasi. Tetapi ternyata sistem itu mengirimkan panggilan ping tersebut hanya sekitar sekali sejam selama berkali-kali lalu menghilang lagi.
"Lima atau enam kali terdengar. Namun, ping saja tidak cukup menjadi bukti bahwa pesawat itu ada di udara atau di darat," kata beberapa sumber yang enggan disebutkan namanya.
Hingga kini pencarian pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu semakin gencar dilakukan. Setidaknya menurut thestar.com sudah lusinan negara yang ikut turun dalam pencarian itu. Bermacam-macam kapal dan pesawat dari beberapa negara kini sudah menyisir daerah yang luas dan telah melebar menuju Teluk Thailand, Laut Andaman dan di kedua sisi Semenanjung Malaysia.
Pihak Amerika Serikat juga telah mengirimkan kapal dan pesawat tambahan. Mereka mengatakan akan memperluas pencariannya ke wilayah Samudera Hindia. Amerika tetap konsisten dengan teori bahwa pesawat itu kemungkinan telah berbelok ke barat sekitar satu jam setelah lepas landas dari Malaysia.
"Ini pemahaman saya bahwa berdasarkan beberapa informasi baru yang belum tentu konklusif, tetapi informasi baru. Sebuah area pencarian tambahan dapat dibuka di Samudera Hindia," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan kepada wartawan di Washington.
Sumber: www.yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar